Monday 31 March 2014

Gasifikasi: Masa Depan Energi Terbarukan

Kita tak lagi harus bergantung pada bom waktu yang berada di lepas pantai.  Ya, maksud saya kilang minyak.  Bencana ekologi ini sudah ketinggalan zaman dibandingkan dengan teknologi masa kini.

Mengapa harus mengambil risiko tragis tumpahan minyak, nyawa manusia, atau kesakralan alam demi mengurangi pengeluaran bulanan kita untuk tagihan listrik?

Untungnya, NRGLab telah mengembangkan sebuah teknologi inovatif untuk mengubah hidrokarbon mentah dan limbah menjadi listrik.  Dari limbah pertanian (tebu, beras, bunga matahari, semak belukar, pepohonan, dll) hingga batu bara rendah kalori dan shale minyak; dari limbah karet otomotif hingga sampah perkotaan; dari metan hingga metanol; teknologi unik gasifikasi kami akan merevolusi pandangan dunia mengenai energi.

Pertama, agar bisa mengevaluasi potensi energi, kita harus mempertimbangkan jenis materi mudah terbakar versus emisi gas rumah hijau yang dihasilkannya.  Selama proses tersebut, bahan bakar fosil seperti batu bara dan minyak mentah meracuni atmosfer kita dengan CO2 dan NO.

Hal ini penting mengingat stasiun-stasiun pembakaran kini tengah dibangun di beberapa kota yang padat penduduknya. Fasilitas-fasilitas ini juga akan dua kali lebih murah dibandingkan dengan fasilitas standar yang ada saat ini.  Namun, apakah keamanannya terjamin?

Masa pakai turbin dengan tenaga gas juga meningkat dua kali lipat dari 50.000 jam menjadi 120.000 jam!
Meski di masa lalu proyek-proyek energi alternatif membuat para investor frustasi (berkaitan dengan perhitungan balik modal yang lama), namun saat ini, proyek-proyek serupa diharapkan dapat menghasilkan keuntungan hanya dalam jangka waktu tiga tahun.

Salah satu persepsi umum yang salah tentang daur ulang energi adalah bahwa proses ini memerlukan lebih banyak limbah daripada yang tersedia.  Tentu saja ini keliru!  Jika seluruh upaya daur ulang setempat digabungkan, lebih dari 250 juta ton limbah masih dikirim ke TPA di seluruh Amerika setiap tahunnya.  Bahkan jika angka daur ulang dinaikkan, masih ada cukup limbah yang bisa dikonversi menjadi listrik.  Semua terjadi karena masyarakat memiliki kebiasaan membuang sampah yang tak ada habisnya!

Saat ini, masyarakat mempunyai dua pilihan dalam pembuangan sampah.  Pertama, menguburnya di TPA. Praktik ini akan menghasilkan gas-gas rumah kaca yang berbahaya seperti  metan.  Pilihan lainnya adalah membawa sampah ke salah satu turbin gasifikasi NRGLab dan mengubahnya menjadi bahan bakar yang berguna.

Untuk informasi tentang NRGLab  serta kumpulan proyek-proyek energi alternatif silakan kunjungi www.nrglab.asia

Anda dapat menjadi bagian dari masa depan yang lebih hijau.  Cukup dengan cara mengurangi, memakai kembali, dan mendaur ulang sampah Anda menjadi listrik.



Diterjemahkan dari Bahasa Inggris, artikel asli di publikasikan tanggal di 29.07.13: http://nrglabjohnwish.blogspot.ru/2013/07/gasification-future-of-energy-recycling.html  

[ bencana ekologi, NRGLab, teknologi inovatif, limbah pertanian, batu bara rendah kalori, shale minyak, bakar fosil, turbin gas, proyek-proyek energi alternatif ]

Thursday 27 March 2014

在全球变暖的问题上出现了分歧?97%的科学家回答:“没有。”

虽然公众似乎认为专家在这个问题上有些分歧,但是,97%的科学家却同意全球变暖实际上是人为的灾难。不过,公众的误解又让民选代表更难制定必要的政策改变。
尽管公众的看法与之相反,但是在科学界,对气候变化的原因还是存在着明显的一致,澳大利亚昆士兰大学的John Cook教授说道。在当前的共识和公众的认知之间出现了巨大的鸿沟。当公众清楚科学家对全球变暖持一致意见时,他们就可能会更支持致力于解决这个问题的政策。
您知道吗,自工业革命以来,地表温度已经上升了0.8摄氏度(1.4华氏度)?这听起来好像并不高,但请想一想,如今地球上的19个冰川地区都在融化,温度上升的影响是不能否认的。
来自美国、加拿大、英国和澳大利亚的专家对数千份20世纪90年代以来的业内日志进行了研究,研究结果表明在全球变暖过程中,人类在其中所扮演的角色的要比预期的重要得多。这是测量科学界就这一主题所持意见的最大努力。
英国雷丁大学的Mark Richardson教授说道我们很想知道人们是否同意我们的研究结果
90多个国家开展的调查显示,人们普遍认为专家在导致气候变化的原因方面存在着分歧,即有人认为是人为造成的,有人坚称这只是环境波动的一部分。去年,美国皮尤研究中心(Pew Research Center)发现只有45%的美国人在被问学家同意人类活动是导致地球变暖的原因吗?时,回答了是的
大气中的二氧化碳含量达到了每百万400份,这是自恐龙时代以来的最高水平!干旱、洪水和上升的海平面预计会破坏我们的生活方式。政府是否已尽全力保护我们了呢?
NRGLab 是您坚强的后盾。我们正在开发清洁的可再生能源,同时改善现有的燃料生产方式,我们致力于让碳排放从反应式中彻底消失。想要了解更多吗?敬请访问nrglab.asia,获取更多与我们的创新 SH-Box(多晶体发电机)和气化技术相关的信息。
从英文版翻而来原文于325, http://nrglabjohnwish.wordpress.com/2013/05/25/disagreement-over-global-warming-97-of-scientists-say-no/
[ 全球变暖, John Cook, 昆士兰大学, 英国雷丁大学, Mark Richardson, Pew Research Center, NRGLab ]

Monday 17 March 2014

Swasembada Energi Bisa Mendatangkan Perdamaian Dunia

Dalam sebuah editorial yang baru-baru ini diterbitkan oleh koran New York Times, penulis Kenneth Hersh dan Grup Presiden Eurasia, Ian Bremmer menyatakan bahwa revolusi energi di Amerika dapat mengubah pemikiran dunia untuk menerima energi hijau dan mungkin berhasil mendatangkan perdamaian dunia.

Mereka menulis, Memang proses produksinya rumit dan mahal. Apalagi jika pengolahannya tidak dilakukan dengan hati-hati hal itu dapat menimbulkan risiko terhadap lingkungan.  Namun potensinya menakjubkan.  Hal ini dapat menghasilkan dimulainya pertumbuhan lapangan kerja dan ekspansi ekonomi yang signifikan.

Energi akhirnya bisa menjadi milik semua orang karena semakin banyak negara menemukan cadangan shale (batuan sedimen yang menyimpan gas) dan gas alam. Pasar tidak lagi dikuasai oleh segilintir pebisnis minyak.   Namun mereka pun harus berkompetisi dalam skala global. Sebagaimana telah dibuktikan oleh kapitalisme di masa lalu, kompetisi dapat menghasilkan harga yang lebih baik untuk konsumen.

Swasembada energi juga berarti keamanan domestik.  Misalnya, karena Amerika Serikat memperbaiki metode produksi dan pemrosesan energi mereka, maka mereka akan semakin tidak bergantung pada produksi minyak asing.

Hersh dan Bremmer menulis, Karena Amerika terus bergerak menuju era baru swasembada energi, maka Washington semakin tidak ingin membahayakan nyawa banyak prajurit dan menghabiskan miliaran dolar dana hanya untuk memastikan lancarnya persedian minyak dan gas dari tempat-tempat yang berbahaya."  "Hal ini khususnya penting bagi Timur Tengah wilayah yang selalu memperoleh bantuan keamanan dari Ottoman, kemudian negara-negara Eropa, dan belakangan dari bangsa Amerika, yang suka atau tidak suka telah membantu menjaga perdamaian. Tentu Amerika Serikat tidak serta merta langsung meninggalkan wilayah tersebut, apalagi mengingat perekonomian global masih amat bergantung pada selat Hormuz dan keamanan Israel masih dalam bahaya. Namun karena Amerika tak lagi bergantung pada energi yang dihasilkan di Timur Tengah, maka wajar saja jika keinginan Washington untuk menerima risiko atau beban dari wilayah tersebut semakin berkurang, atau paling tidak akan lebih sulit mencari pembenaran dengan keterbatasan dana."

Namun, Hersh dan Bremmer juga mengindikasikan bahwa Cina akan siap untuk mengisi kekosongan di pasar global dan akan mengekspor minyak mentah dengan harga yang lebih tinggi.  Hal ini tentu akan membuat negara-negara yang lebih miskin untuk terus memompakan karbon dioksida ke atmosfer bumi dan krisis iklim yang sudah di luar kendali pun menjadi lebih parah.

NRGLab telah menghasilkan beberapa teknik yang efisien untuk mengubah limbah pertanian, gas alam, dan bahkan panas bumi menjadi energi yang bersih. Kami telah melihat arah perkembangan dunia dewasa ini, dan kami ingin membantu untuk mengembalikan perkembangan ini ke jalur yang benar. Berinvestasi pada energi hijau adalah cara yang paling jitu untuk memastikan keamanan finansial Anda. Pelajari selengkapnya dengan mengunjungi nrglab.asia


Diterjemahkan dari Bahasa Inggris, artikel asli di publikasikan tanggal di 22.05.2013: 

[ Kenneth Hersh, Grup Presiden Eurasia, Ian Bremmer, energi hijau, ekspansi ekonomi,  gas alam, produksi minyak asing, NRGLab ]

Monday 10 March 2014

绿色能源的金色未来

国际能源署(IEA)本周发表的研究结果宣称,利用风能、太阳能和生物燃料等绿色能源生产的电力,将于2016年超过核能和天然气,这将标志着绿色革命的巨大胜利!

“随着可再生能源成本的不断下降,与新化石燃料发电相比,它们自身的优势也在不断显现。” IEA执行董事Maria van der Hoeven说道。

本周二,美国总统贝拉克·奥巴马透漏了从化石燃料过渡到可再生替代能源,从而减少碳排放的计划。“我设定了一个新目标,”奥巴马总统说道:“[美国]联邦政府将在未来七年内,让可再生能源在政府电力消耗中占到20%。”

IEA的研究分析了全球市场的趋势,预计清洁能源生产会在20多个国家得到增长。同时,在未来五年内,增长幅度至少将达到40%!实际上,此项研究预测绿色能源将在2018年占据1/4全球市场,与几年前所做的类似研究结果相比,这一数据增加了20%。在把目前的环境危机状况考虑在内时,您会发现这是一个了不起的转变。

那么,为什么会出现这种突飞猛进呢?

首先,中国和印度等国家正越来越多地转向可再生能源,以满足他们惊人的能源需求。这些市场的发展将抵消美国和欧洲放慢的增长。

另外,自世纪之交以来,绿色能源成本的大幅降低也促进了它的发展。在不少国家,风机目前已经能在与燃煤和燃油发电厂的竞争中保有竞争力,包括新西兰、巴西和土耳其。
就连从农业废料中回收的生物燃料的使用也在增多。研究预测“到2018年,50多个国家将利用生物燃料生产100多兆瓦电力”。

多年来,NRGLab一直致力于发展高效气化技术,让农业废料、谷壳、煤和天然气转化成清洁燃料。如果您有兴趣了解更多关于NRGLab的创新能源项目,就请访问我们的网站nrglab.asia吧。

从英文版翻译而来。原文于 626, http://nrglabjohnwish.blogspot.ru/2013/06/a-golden-future-for-green-energy.html

[ 绿色的未来, 国际能源署, IEA, 绿色能源生产的电力, 绿色胜利, Maria van der Hoeven, 贝拉克·奥巴马, 再生替代能源 ]

Monday 3 March 2014

PETA BARU POTENSI ENERGI SELURUH DUNIA

NRLab tidak sendirian dalam membantu negara-negara berkembang memperoleh akses ke energi yang dapat diandalkan.  Sebuah program yang ditetapkan oleh Bank Dunia membantu negara-negara berkembang memetakan potensi energi mereka.  Harapannya adalah dengan peta baru ini akan memberikan sebuah rencana  bagi berbagai negara untuk membuat infrastruktur energi terbarukan dan mandiri.  Semoga saja.
Program Bank Dunia ini juga mencakup model-model energi solar dan angin yang sudah kuno guna menyediakan data riil bagi pemerintah di berbagai negara agar mereka dapat memahami potensi sumber daya mereka.  Pakistan melambangkan tantangan energi yang dihadapi oleh negara-negara berkembang.  Meskipun mempunyai sumber daya energi terbarukan yang melimpah, seperti air, limbah bio, surya, dan angin - sepertiga populasi Pakistan hidup tanpa adanya akses ke listrik secara rutin.  Pakistan mempunyai tujuan mulia untuk program-program energi surya dan angin yang saat ini sedang dikembangkan, sedangkan proyek-proyek inovatif seperti yang ditawarkan oleh NRGLab hilang begitu saja.
"Pentingnya pemetaan sumber daya ini tidak dapat dianggap berlebihan," ujar Arif Alauddin, Direktur Pakistans National Energy Conservation Center. "Kekurangan energi di negara ini belum pernah terjadi sebelumnya, biaya akan naik, dan impor minyak bumi memakan sebagian besar penghasilan dari ekspor Pakistan.  Ada kebutuhan untuk beralih ke sumber-sumber energi terbarukan dari dalam negeri."
Meskipun peta-peta tenaga surya dan angin sudah ada selama beberapa tahun belakangan ini, namun peta tersebut gagal mengenali proyek-proyek sektor swasta yang memerlukan dana pembangunan. Jadi pada dasarnya, yang kaya tetap kaya, sedangkan para ilmuwan lain dalam komunitas sains berjuang agar mendapat perhatian.
Karena permasalahan ini jugalah maka Bank Dunia bergabung dengan sembilan negara lain termasuk Pakistan, Indonesia, Lesotho, Madagaskar, Mawadewa, Papua Nugini, Tanzania, dan Zambia membuat peta baru potensi energi terbarukan. Dengan pendanaan dari Energy Sector Management Assistance Program (ESMAP), peta tersebut akan meliputi tenaga surya, angin, biomassa, dan potensi kecil PLTA.
Pemetaan sumber daya tentu saja merupakan sebuah langkah ke arah yang benar. Namun, apakah itu benar-benar mencakup berbagai peluang energi yang disajikan oleh NRGLab?
Dengan teknik gasifikasi revolusioner yang dimilikinya, NRGLab dapat mengubah semua gas alam, batu bara, sekam padi, dan APG menjadi bahan bakar yang dapat digunakan. Untuk negara-negara berkembang, ini berarti meningkatkan bagian mereka dalam pasar energi global, selain membuat infrastruktur domestik yang berkelanjutan dan mandiri.
"Pemetaan sumber daya adalah sebuah langkah penting dalam menyediakan sumber daya dan kepastian kebijakan yang diperlukan para pengembang komersial untuk meningkatkan investasi dalam bidang energi terbarukan," ungkap Oliver Knight, Senior Energy Specialist at ESMAP. Selain itu, otoritas pemerintah sebaiknya diberi tahu saat menegosiasikan proyek-proyek tertentu, sehingga para donor akan dapat melihat kejelasan data dan kebutuhan kapasitas, serta potensi energi terbarukan dari klien mereka."
NRGLab telah memfokuskan pada tujuan ini sedari awal.  Menyediakan energi alternatif yang hemat biaya dan bersih adalah solusi terhadap krisis energi.  Untuk informasi selengkapnya mengenai kemitraan dengan NRGLab, silakan mengunjungi www.nrglab.asia.
Bersama kita bisa memastikan masa depan yang lebih hijau. Untuk anak-anak kita.  Dan untuk anak-anak mereka.  Berabad-abad kemudian setelah masa kita berakhir.

Diterjemahkan dari Bahasa Inggris, artikel asli di publikasikan tanggal di 17.06.13:     http://nrglabjohnwish.wordpress.com/2013/06/17/in-desperate-times-new-map-shows-world-wide-energy-potential/
[ Program bank dunia, NRGLab, Arif Alauddin, National Energy Conservation Center, ESMAP, PLTA, APG ]